Kamis, 27 Desember 2007

Bulan Separuh



Dan kini tinggal bulan separuh
menunggu hilang
menanti petang
ditelan keheningan malam
hanya separuh
namun tetap indah
seindah kala purnama
secantik kala sabit pertama.
Namun kini hanya tinggal separuh
menyisakan kekhawatiran
meninggalkan hayalan suram
menantinya kelam tertelan oleh dingin malam
Cahayanya kian redup saja
tak seterang dahulu
meski tetap bisa menerangiku dari kegelapan
Wajahnya kian samar saja
terhalang mega hitam mengerikan
tak bisa kulihat lagi garis-garis wajah bulan itu
semuanya semakin samar mengherankan,
dan mungkin kita akan kehilangan bulan
esok, atau mungkin lusa
tanpa tahu kapan akan terbit kembali
ah.........
mungkin kita harus mencari bintang
untuk menemani malam kita nanti
tapi cukupkah hanya sebuah bintang
yang mungkin sinarnya tak seterang rembulan
meski ia juga indah
menawarkan tarian-tarian malam yang tak akan pernah membuat kita bosan,
selalu dan selalu ingin memandangnya
tapi akankah kehidupan kita hanya akan bergumul dengan kealp-kelip bintang saja
kemudian tetap saja berada dalam kegelapan malam tanpa cahaya terang
atau mungkin kita bercinta saja dengan matahari
sembari berharap tak akan ada lagi malam
sambil perlahan melupakan kegagahan bulan
dan dengan terus menghayal
semoga hanya akan ada siang,
tak kan kubiarkan mentari hanyut ditepi barat meninggalkanku
mempecundangiku lagi...
menghianatiku lagi..........
biar kurantai setiap sudutnya dengan gembok yang hanya akan terbuka dengan
tanganku
karena aku tak ingin lagi kehilangan
seperti bulan yang sepertinya mulai meninggalkanku

0 comments:

Posting Komentar

 
;